TEMPO.CO, Jakarta – A reporter yang menyalahkan kontraktor Boeing mengabaikan cacat produksi, 737 MAX mati, kata anggota keluarga dan pengacaranya.
Joshua Dean, mantan karyawan Spirit AeroSystems yang mengatakan dia dipecat sebagai pembalasan atas lemahnya standar di pabrik perusahaan di Wichita, Kansas, meninggal pada hari Selasa setelah sakit mendadak. Hal itu diungkapkan bibi dan adiknya melalui postingan media sosial.
Pengacara Dean, Brian Knowles, mengatakan kematian kliennya merupakan “kerugian bagi komunitas penerbangan dan masyarakat penerbangan”.
“Dia memiliki keberanian luar biasa untuk membela apa yang dia yakini sebagai benar dan pantas serta mengangkat masalah kualitas dan keamanan. Maskapai penerbangan harus mendorong dan memotivasi mereka yang menyampaikan kekhawatiran ini. Jika tidak, keselamatan dan kualitas bukanlah prioritas utama bagi perusahaan-perusahaan ini,” kata Knowles Al Jazeera.
Spirit AeroSystems menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya. “Kehilangan mendadak ini merupakan berita buruk bagi Spirit dan orang-orang yang dicintainya,” kata seorang juru bicara Al Jazeera.
Ibu Dean menulis dalam postingan Facebook bulan lalu bahwa putranya “berjuang untuk hidupnya” setelah tertular pneumonia dan menderita stroke akibat infeksi MRSA.
Waktu Seattleyang pertama kali melaporkan kematiannya, mengatakan Dean berusia 45 tahun dan “dalam keadaan sehat dan dikenal menjalani gaya hidup sehat.”
Kematian Dean terjadi kurang dari dua bulan setelah pelapor Boeing John Barnett ditemukan tewas akibat luka tembak yang dilakukan sendiri di Carolina Selatan, menurut pihak berwenang.
Periklanan
Barnett, 62 tahun, menggugat Boeing setelah mengalami pembalasan karena mengungkap masalah keselamatan pada Boeing 787 Dreamliner, menurut pengacaranya.
Spirit AeroSystems telah berada di bawah pengawasan ketat sejak ditemukan telah memproduksi panel pintu yang meledak pada 737 MAX 9 di tengah penerbangan pada bulan Januari.
Kecelakaan yang hampir terjadi pada Alaska Airlines Penerbangan 1282, yang menjadi subyek beberapa investigasi, adalah yang terbaru dari serangkaian insiden yang menimbulkan kekhawatiran tentang standar keselamatan di Boeing.
Dean mengajukan keluhan terhadap Spirit kepada Federal Aviation Administration mengenai kekurangan kualitas yang serius di fasilitas manufakturnya dan memberikan kesaksian dalam gugatan pemegang saham terhadap perusahaan tersebut.
kata Dean kepada harian AS NPR pada bulan Februari dia yakin dia dipecat karena dia ingin mengirim pesan kepada orang lain yang mempertimbangkan untuk angkat bicara. “Jika Anda terlalu berisik, kami akan membungkam Anda,” katanya.
Pilihan Editor: Laporan Akhir Saksi Utama Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!
AL-JAZEERA
Quoted From Many Source